Pengantar Kalimat Bahasa Sunda
Kalimat bahasa sunda dan artinya – Bahasa Sunda, sebagai salah satu bahasa daerah di Indonesia, memiliki kekayaan dan keunikan tersendiri dalam struktur kalimat dan kosakatanya. Pemahaman yang baik tentang kalimat bahasa Sunda, baik yang baku maupun gaul, penting untuk berkomunikasi efektif dalam berbagai konteks sosial.
Contoh Kalimat Bahasa Sunda Sehari-hari
Berikut lima contoh kalimat bahasa Sunda yang umum digunakan dalam percakapan sehari-hari:
- Wilujeng enjing! (Selamat pagi!)
- Kumaha damang? (Apa kabar?)
- Hatur nuhun. (Terima kasih.)
- Hapunten. (Maaf.)
- Naha bade ka mana? (Mau ke mana?)
Perbedaan Penggunaan Partikel “teh”, “na”, dan “nya”
Partikel “teh”, “na”, dan “nya” dalam bahasa Sunda memiliki fungsi yang berbeda dalam memodifikasi makna kalimat. “Teh” digunakan untuk penekanan atau menunjukkan sesuatu yang spesifik. “Na” berfungsi sebagai partikel pertanyaan. Sedangkan “nya” digunakan sebagai partikel penegasan atau penanda keterangan.
- Teh: Buku teh di meja. (Buku *itu* di meja.)
- Na: Anjeun na bade ka mana? (Anda *mau* ke mana?)
- Nya: Leres nya? (Benar *kan*?)
Contoh Kalimat Bahasa Sunda yang Menunjukkan Rasa Hormat

Source: translateswift.com
Menunjukkan rasa hormat kepada orang yang lebih tua merupakan hal penting dalam budaya Sunda. Berikut tiga contoh kalimat yang mencerminkan hal tersebut:
- Assalamu’alaikum, wilujeng sonten, Kang/Bu. (Assalamu’alaikum, selamat sore, Kakak/Bu.)
- Hapunten, abdi bade naros. (Maaf, saya ingin bertanya.)
- Sumuhun, hatur nuhun pisan. (Iya, terima kasih banyak.)
Tabel Perbandingan Kalimat Bahasa Sunda Baku dan Gaul
Perbedaan antara bahasa Sunda baku dan gaul terletak pada pilihan kata dan struktur kalimat. Bahasa Sunda baku cenderung lebih formal dan mengikuti aturan tata bahasa yang baku, sedangkan bahasa Sunda gaul lebih santai dan sering menggunakan singkatan atau kata-kata yang tidak baku.
Mempelajari kalimat bahasa Sunda dan artinya dapat memperkaya pemahaman kita tentang budaya Jawa Barat. Proses pembelajaran ini bisa terasa lebih ringan jika kita mampu menghubungkannya dengan hal-hal yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, sambil mempelajari kosakata baru, kita bisa membayangkan bagaimana menggunakan aplikasi seperti lulubox 2020 ff yang populer di kalangan pengguna game. Kembali ke topik utama, menguasai kalimat bahasa Sunda dan artinya tentu akan sangat bermanfaat, baik untuk berkomunikasi langsung maupun memahami sastra Sunda.
No. | Kalimat Baku | Kalimat Gaul | Penjelasan Perbedaan |
---|---|---|---|
1 | Wilujeng sonten | Sore | Penggunaan kata “wilujeng” (selamat) dihilangkan dalam bahasa gaul. |
2 | Kumaha damang? | Kumaha? | Singkatan dari kalimat baku, menghilangkan kata “damang” (sehat). |
3 | Abdi bade angkat ka Bandung | Akang ka Bandung | Penggunaan kata ganti “abdi” (saya) diganti dengan “akang” (saya, lebih informal), dan struktur kalimat disederhanakan. |
Ilustrasi Perbedaan Bahasa Sunda Formal dan Informal
Ilustrasi: Seorang anak muda berbicara dengan neneknya (formal) menggunakan bahasa Sunda baku yang santun dan hormat, berbeda dengan saat ia berbicara dengan temannya (informal) menggunakan bahasa Sunda gaul yang lebih santai dan ringkas. Ekspresi wajah dan bahasa tubuh pun akan berbeda, mencerminkan tingkat keakraban dan formalitas interaksi.
Struktur Kalimat Bahasa Sunda: Kalimat Bahasa Sunda Dan Artinya
Memahami struktur kalimat bahasa Sunda sangat penting untuk dapat memahami dan menyusun kalimat dengan benar dan efektif. Unsur-unsur pokok kalimat dan pola kalimat yang beragam perlu dipahami untuk menguasai bahasa Sunda dengan baik.
Unsur-unsur Pokok Kalimat Bahasa Sunda
Unsur pokok dalam kalimat bahasa Sunda sama seperti dalam bahasa Indonesia, yaitu Subjek (S), Predikat (P), dan Objek (O). Kadang-kadang terdapat keterangan (K).
- Contoh: Ani (S) ngadahar (P) sangu (O). (Ani makan nasi.)
Contoh Kalimat Bahasa Sunda Berbagai Pola Kalimat
Bahasa Sunda memiliki pola kalimat aktif, pasif, dan imperatif (perintah).
- Aktif: Andi maca buku. (Andi membaca buku.)
- Pasif: Buku di maca ku Andi. (Buku dibaca oleh Andi.)
- Imperatif: Baca buku! (Bacalah buku!)
Perbedaan Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk
Kalimat tunggal hanya memiliki satu klausa, sedangkan kalimat majemuk terdiri dari dua klausa atau lebih yang dihubungkan oleh konjungsi.
- Tunggal: Burung ngalayang. (Burung terbang.)
- Majemuk: Burung ngalayang jeung manuk ngagero. (Burung terbang dan burung berkicau.)
Contoh Kalimat dengan Kata Kerja Transitif dan Intransitif
Kata kerja transitif memerlukan objek, sedangkan kata kerja intransitif tidak memerlukan objek.
- Transitif: Asep nulis surat. (Asep menulis surat. “Surat” adalah objek.)
- Intransitif: Asep sare. (Asep tidur. Tidak ada objek.)
Contoh Kalimat Bahasa Sunda yang Menunjukkan Hubungan Kepemilikan
Hubungan kepemilikan dalam bahasa Sunda ditunjukkan dengan partikel kepemilikan seperti “-na” yang dilekatkan pada kata benda yang dimiliki.
- Buku abdi. (Buku saya.)
- Mobil anjeunna. (Mobilnya.)
Kosakata dan Arti dalam Kalimat Bahasa Sunda
Penguasaan kosakata merupakan kunci penting dalam memahami dan menggunakan bahasa Sunda dengan baik. Pemahaman terhadap kata kiasan dan kata ganti juga sangat penting untuk konteks percakapan yang lebih luas.
Daftar Sepuluh Kosakata Bahasa Sunda dan Artinya

Source: go.id
Berikut sepuluh kosakata bahasa Sunda beserta artinya dalam bahasa Indonesia:
- Sangu – Nasi
- Cai – Air
- Ima – Ibu
- Bapa – Ayah
- Ima – Rumah
- Jalan – Jalan
- Poe – Hari
- Wengi – Malam
- Bocor – Bocor
- Teu – Tidak
Contoh Kalimat Bahasa Sunda yang Menggunakan Kata Kiasan (Paribasa), Kalimat bahasa sunda dan artinya
Berikut contoh kalimat bahasa Sunda yang menggunakan peribahasa dan maknanya:
- “Tong boros cai di luhur batu.” (Jangan boros/sia-siakan kesempatan.)
Penggunaan Kata Ganti Orang dalam Kalimat Bahasa Sunda
Kata ganti orang dalam bahasa Sunda bervariasi tergantung tingkat formalitas dan hubungan dengan lawan bicara.
- Abdi (saya – formal)
- Simkuring (saya – sangat formal)
- Kuring (saya – informal)
- Anjeun (Anda – formal)
- Maneh (kamu – informal)
Penggunaan Kata Kerja “ngadahar” dan “dahar”
Kata kerja “ngadahar” dan “dahar” sama-sama berarti “makan”, tetapi “ngadahar” lebih formal daripada “dahar”.
Perbedaan Arti Kata “indung” dan “ema”
Indung merujuk pada ibu kandung, sedangkan ema merupakan istilah yang lebih umum dan dapat digunakan untuk merujuk pada ibu atau perempuan yang lebih tua.
Penerjemahan Kalimat Bahasa Sunda
Penerjemahan kalimat bahasa Sunda memerlukan pemahaman yang mendalam terhadap nuansa bahasa dan konteks kalimat tersebut. Proses penerjemahan harus memperhatikan kesesuaian makna dan gaya bahasa.
Mempelajari kalimat bahasa Sunda dan artinya dapat memperkaya pemahaman kita tentang budaya Jawa Barat. Menariknya, ketika kita mempelajari kosa kata dan ungkapan sehari-hari dalam bahasa Sunda, kita mungkin terinspirasi untuk mengabadikan momen-momen indah, misalnya dengan merekam video udara menggunakan drone. Untuk Anda yang tertarik, silakan kunjungi toko drone di Bandung untuk menemukan berbagai pilihan drone berkualitas.
Setelah mengabadikan momen tersebut, kita dapat kembali mempelajari kalimat bahasa Sunda dan artinya untuk mengungkapkan perasaan kita dalam bahasa daerah yang kaya akan nuansa.
Penerjemahan Lima Kalimat Bahasa Indonesia ke Bahasa Sunda
- Saya suka makan nasi. – Abdi resep ngadahar sangu.
- Dia pergi ke sekolah. – Manehna angkat ka sakola.
- Apakah kamu sehat? – Naha anjeun sehat?
- Terima kasih banyak. – Hatur nuhun pisan.
- Selamat pagi. – Wilujeng enjing.
Penerjemahan Lima Kalimat Bahasa Sunda ke Bahasa Indonesia
- Manehna balik ka imah. – Dia pulang ke rumah.
- Bocor hate kuring. – Hati saya sakit.
- Ulah poho! – Jangan lupa!
- Wilujeng wengi. – Selamat malam.
- Naon ngaran anjeun? – Apa nama Anda?
Contoh Penerjemahan Kalimat Bahasa Sunda yang Mengandung Ungkapan
Contoh: “Tong boros cai di luhur batu” diterjemahkan menjadi “Jangan menyia-nyiakan kesempatan” atau “Jangan boros/sia-siakan kesempatan”.
Langkah-langkah Menerjemahkan Kalimat Bahasa Sunda
Langkah-langkah menerjemahkan kalimat bahasa Sunda meliputi pemahaman konteks, identifikasi unsur-unsur kalimat, pemilihan padanan kata yang tepat, dan pengecekan kembali terjemahan agar sesuai dengan nuansa bahasa aslinya.
Tips dan Trik Menerjemahkan Kalimat Bahasa Sunda
Pahami konteks kalimat dan budaya Sunda. Gunakan kamus dan sumber referensi yang terpercaya. Periksa kembali terjemahan untuk memastikan akurasi dan kejelasannya.